"Dadang Rustandi,
S.Pd
Kini kita telah berada di bulan Rajab, salah
satu bulan istimewa dalam kalender islami. Kata Rajab berasal dari kata
at-tarjib, (at-ta'zhim). yang berarti "penghormatan" Barangkali
rahasia penamaan ini karena orang-orang Arab mengkhususkannya dengan berbagai
penghormatan.
ada empat bulan yang termasuk
bulan haram, yaitu DzulQa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Hal ini
berdasarkan hadits shahih di bawah ini:
Artinya: “Dari Abu Bakrah, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya waktu terus berputar, sebagaimana keadaannya semula, pada hari
dimana Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan,
di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah,
Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yaitu bulan mudhar (yang lebih lagi
dari segi keharamannya), yang berada di antara dua bulanJumadil (ula dan akhir)
dan di antara bulan Sya’ban” (HR. Bukhari Muslim).
Artinya: “Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu
dalam bulan yang empat itu” (QS. At-Taubah: 36)……………………………………...
Imam Abdurrahman as-Shafury asy-Syafi’i dalam kitabnya Nuzhatul Majaalis wa Muntakhab an-Nafais (hal 222) mengatakan bahwa kata Rajab yang terdiri dari tiga huruf ra, jim dan ba, merupakan singkatan dari Rahmatullah (kasih saying Allah), Juudullaah (kedermawanan Allah) dan birrullah (kebaikan Allah).
Menurutnya, bahwa pada bulan Rajab, Allah akan mencurahkan kasih sayangNya, kedermawananNya dan kebaikan-kebaikanNya. Ini menunjukkan akan kemuliaan bulan dimaksud.
Imam Abdurrahman as-Shafury asy-Syafi’i dalam kitabnya Nuzhatul Majaalis wa Muntakhab an-Nafais (hal 222) mengatakan bahwa kata Rajab yang terdiri dari tiga huruf ra, jim dan ba, merupakan singkatan dari Rahmatullah (kasih saying Allah), Juudullaah (kedermawanan Allah) dan birrullah (kebaikan Allah).
Menurutnya, bahwa pada bulan Rajab, Allah akan mencurahkan kasih sayangNya, kedermawananNya dan kebaikan-kebaikanNya. Ini menunjukkan akan kemuliaan bulan dimaksud.
Beribadah di bulan
Rajab memiliki ganjaran yang sangat besar, terutama dengan berpuasa serta
beristighfar dan bertaubat dari dosa-dosa. Dan malam pertama bulan Rajab
merupakan malam yang istimewa, sebab doa sangat besar kemungkinan diterimanya
di malam ini. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Ada lima malam ketika doa di
malam-malam itu tidak ditolak: malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban,
malam Jum'at, malam `Idul Fithri, dan malam nahar (Idul Adha)."
Demikian hadits yang disebutkan oleh As Suyuthi dalam Al-Jami' Ash Shaghir riwayat Ibnu 'Asakir dari Abu Umamah.
Bulan Rajab merupakan awal rangkaian tiga bulan yang istimewa dan mulia, yaitu Rajab, Sya`ban, dan Ramadhan. Hadits mengenai keutamaan ketiga bulan ini pun cukup banyak. Di antaranya, "Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah Adapun Sya`ban, itu adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku." (Disebutkan dalam Musnad Al Firdaus dari Anas bin Malik ra.)…………………………………
Dengan memasuki bulan Rajab, berarti saat-saat kedatangan bulan Ramadhan semakin dekat. Agar nantinya kita dapat memanfaatkan bulan suci itu dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah, persiapannya mesti dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, khususnya ketika memasuki bulan Rajab. Salah satu caranya adalah dengan menyucikan diri dengan banyak beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Dan bulan Rajab memang salah satu saat yang terbaik untuk banyak beristighfar……………………………………………
Bertaubat dan memohon ampun memiliki berbagai manfaat dan keutamaan. Salah satunya adalah memudahkan rizqi, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, "Banyak memohon ampun dapat menarik (mendatangkan) rizqi." Sedangkan dalam ayat Al-Quran dikatakan, "Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan lebat, dan membanyakkan harta dan anakanakmu, dan mengadakan untukmu kebunkebun dan dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS Nuh: 10-12).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Perbanyaklah istighfar oleh kalian, karena, barang siapa membanyakkannya, Allah akan memberinya kelapangan dari setiap kedukaan dan kesedihan serta menganugerahinya rizqi yang tak disangka-sangka." Dalam Sunan Abu Dawud dan Ibnu Majah terdapat hadits dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa merutinkan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kelapangan dari setiap kesedihan, dan memberinya rizqi yang tak diduga-duga."
Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM melalui sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SUBHANAHU WA TA’AALA.
Lalu Tsauban bertanya kepada Rasululloh:
“Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?”
Lalu beliau bersabda :
“Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur”…………………………………...
Tsauban bertanya:
“Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Sabda beliau lagi:
“Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.”……………………………….
Demikian hadits yang disebutkan oleh As Suyuthi dalam Al-Jami' Ash Shaghir riwayat Ibnu 'Asakir dari Abu Umamah.
Bulan Rajab merupakan awal rangkaian tiga bulan yang istimewa dan mulia, yaitu Rajab, Sya`ban, dan Ramadhan. Hadits mengenai keutamaan ketiga bulan ini pun cukup banyak. Di antaranya, "Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah Adapun Sya`ban, itu adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku." (Disebutkan dalam Musnad Al Firdaus dari Anas bin Malik ra.)…………………………………
Dengan memasuki bulan Rajab, berarti saat-saat kedatangan bulan Ramadhan semakin dekat. Agar nantinya kita dapat memanfaatkan bulan suci itu dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak ibadah, persiapannya mesti dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, khususnya ketika memasuki bulan Rajab. Salah satu caranya adalah dengan menyucikan diri dengan banyak beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Dan bulan Rajab memang salah satu saat yang terbaik untuk banyak beristighfar……………………………………………
Bertaubat dan memohon ampun memiliki berbagai manfaat dan keutamaan. Salah satunya adalah memudahkan rizqi, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, "Banyak memohon ampun dapat menarik (mendatangkan) rizqi." Sedangkan dalam ayat Al-Quran dikatakan, "Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan lebat, dan membanyakkan harta dan anakanakmu, dan mengadakan untukmu kebunkebun dan dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS Nuh: 10-12).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Perbanyaklah istighfar oleh kalian, karena, barang siapa membanyakkannya, Allah akan memberinya kelapangan dari setiap kedukaan dan kesedihan serta menganugerahinya rizqi yang tak disangka-sangka." Dalam Sunan Abu Dawud dan Ibnu Majah terdapat hadits dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa merutinkan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kelapangan dari setiap kesedihan, dan memberinya rizqi yang tak diduga-duga."
Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM melalui sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SUBHANAHU WA TA’AALA.
Lalu Tsauban bertanya kepada Rasululloh:
“Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?”
Lalu beliau bersabda :
“Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur”…………………………………...
Tsauban bertanya:
“Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Sabda beliau lagi:
“Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.”……………………………….
Hadirin Rohimakumulloh ,mengenai
riwayat2 siapa dan dhoif atau tidaknya hadist tersebut Wallahu’alam Bishowab..
Yang Paling penting adalah Inna a’maalu Bin Niiyah.., Niat kita berpuasa, berdzikir, juga bersholawat Nabi, semata mata hanya ingin lebih dekat lagi dengan Allah, ingin berbuat amal kebajikan se banyak banyaknya, ingin bisa memasuki surgaNya, ingin mendapat Rahmat dan Ridhonya, kalau saya pribadi ingin sekali menjadi HambaNya dipanggil RAJABIYYUUN, Insya Allah saya akan memakai moment ini untuk lebih dekat dan dekat lagi kepada Allah….
Perkara diterima atau tidaknya amal Ibadah Kita Bukanlah manusia yang menentukan, tapi itu semua adalah Hak Allah semata… Wallahu’alam Bishowab..
Yang Paling penting adalah Inna a’maalu Bin Niiyah.., Niat kita berpuasa, berdzikir, juga bersholawat Nabi, semata mata hanya ingin lebih dekat lagi dengan Allah, ingin berbuat amal kebajikan se banyak banyaknya, ingin bisa memasuki surgaNya, ingin mendapat Rahmat dan Ridhonya, kalau saya pribadi ingin sekali menjadi HambaNya dipanggil RAJABIYYUUN, Insya Allah saya akan memakai moment ini untuk lebih dekat dan dekat lagi kepada Allah….
Perkara diterima atau tidaknya amal Ibadah Kita Bukanlah manusia yang menentukan, tapi itu semua adalah Hak Allah semata… Wallahu’alam Bishowab..
Allahumma baarik lanaa fi rojab wa sya'ban, wa ballignaa romadhan wahasil Maqisidana
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab, juga di bulan Sya'ban ini serta sampaikanlah usia kami ke bulan Ramadhan".(HR. Ahmad, Thabrani dan al-Bazzar).
Komentar
Posting Komentar