Saa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang. Dikatakan juga: Saa’ah segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis. Dari makna ini, maka saa’ah atau kiamat mengandung dua macam, yaitu: Saa’ah khusus bagi setiap makhluk, seperti tanaman binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang di langit dan di bumi.
Bagaimana dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman: 34).
Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa
dosa-dosa yang telah dilakukan akan terpikul di pundak orang lain. Siapa
pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah.
Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An’am ayat 164: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”
Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An’am ayat 164: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”
Tersenyumlah jikalau dirimu di uji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu dilupai
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu dilupai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah jikalau dirimu ditindasi
Tersenyumlah jikalau dirimu dibebani
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya Sabar dan syukur mencipta senyuman
Yaa Allah Berilah Aku kekuatan mengdahapinya
jadikanlah senyumanku menjadi penawar dukaku
Tersenyumlah jikalau dirimu ditindasi
Tersenyumlah jikalau dirimu dibebani
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya Sabar dan syukur mencipta senyuman
Yaa Allah Berilah Aku kekuatan mengdahapinya
jadikanlah senyumanku menjadi penawar dukaku
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. Ar-Ra’du ayat 28)
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia menjadi penderitaan yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang ana
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia menjadi penderitaan yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang ana
knya -buah
hatinya- baru saja berpulang ke Rahmatullah. Atau barangkali seseorang
baru saja bercerai dengan pasangan hidupnya. Atau barangkali baru dapat
vonis dokter kalau dirinya mengidap penyakit berat. Atau barangkali anak
pertamanya lahir dengan ketidak-sempurnaan fisik alias cacat permanen.
Apapun keadaannya, yang jelas semua itu merupakan ujian Allah bagi orang
beriman. Bila ia lulus menghadapinya, maka derajat imannya akan naik di
sisi Allah.
Kehidupan manusia merupakan perjalanan
panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan.
Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai
pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi
manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan
setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu.
Al-Qur’an diturunkan Allah swt
Al-Qur’an diturunkan Allah swt
.
kepada Nabi Muhammad saw. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat
manusia tentang perjalanan (rihlah) tersebut. Suatu rihlah panjang yang
akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan
Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses
panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt.
Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi
memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam
hidup kita, di dunia dan di akhirat. Istighfar memiliki dua makna.
Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal
'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.
Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar kewajiban, kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal
'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.
Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar kewajiban, kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan
dosa, maka terbentuklah noda hitam dalam hatinya. Jika ia melepaskan
dosa, istighfar dan taubat, bersihlah hatinya. Ketika mengulangi dosa
lagi, bertambahlah noda hitamnya, sehingga menguasai hati.
Itulah Roon (rona) yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (H.R.
dikutip dari *kembang Anggrek*Itulah Roon (rona) yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (H.R.
At-Tirmidzi).
Maksiat dan dosa mempunyai pengaruh yang sangat dahsyat dalam kehidupan umat manusia. Bahayanya bukan hanya berpengaruh di dunia tetapi sampai dibawa ke akhirat. Bukankah Nabi Adam a.s. dan istrinya Siti Hawa dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke dunia karena dosa yang dilakukannya? Dan demikianlah juga yang terjadi pada umat-umat terdahulu.
Maksiat dan dosa mempunyai pengaruh yang sangat dahsyat dalam kehidupan umat manusia. Bahayanya bukan hanya berpengaruh di dunia tetapi sampai dibawa ke akhirat. Bukankah Nabi Adam a.s. dan istrinya Siti Hawa dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke dunia karena dosa yang dilakukannya? Dan demikianlah juga yang terjadi pada umat-umat terdahulu.
berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda.
Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi,
jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke
jurang neraka.
Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)
Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar