..بِسْـــــــــــمِاللهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْـــــــم..
Khutbah Jum'at 16 November 2012 M/1 Muharam 1434 H oleh: Dadang Rustandi, S.Pd
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,..............................
Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di bulan Muharam. Awal Bulan penanggaln hijriah 1434 H.
Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di bulan Muharam. Awal Bulan penanggaln hijriah 1434 H.
Seiring
pergantian waktu, pergantian tahun, marilah kita meningkatkan rasa syukur dan
taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Sungguh, tiada satu waktu pun yang kita
lalui, kecuali di sana ada nikmat Ilahi. Sungguh, tak pernah waktu berganti,
baik pergantian hari, bulan atau tahun, kecuali nikmat Allah senantiasa
membersamai.
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,........................
Alhamdulillah kita telah memasuki bulan Muharam. Bulan pertama dalam kalender hijriyah. Muharam merupakan bulan yang mulia di sisi Allah SWT. Ia memiliki berbagai keutamaan, diantaranya adalah :
Alhamdulillah kita telah memasuki bulan Muharam. Bulan pertama dalam kalender hijriyah. Muharam merupakan bulan yang mulia di sisi Allah SWT. Ia memiliki berbagai keutamaan, diantaranya adalah :
Pertama,
bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah SWT berfirman :
Inna ‘iddatas syuhuri ‘ingdallohits naa
‘asyaro Syahrong bfiikitaabillah yauma kholaqossamaawaati walardho minhaa
arba’atun hurum, dzaalikaddiinul qoyyim.......
Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, (QS. At-Taubah : 36)
Dalam
ayat di atas disebutkan bahwa ada dua belas : mulai dari bulan Muharam yang
insya Allah akan tiba besuk malam, hingga bulan Dzulhijjah. Diantara dua belas
bulan itu ada empat bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab.
Ashurul
haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang dimuliakan
Allah SWT. Bulan-bulan itu memiliki kesucian, dan karenanya menjadi bulan
pilihan. Diantara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan itu adalah kaum
muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa; jika diserang oleh kaum kafir.
Kaum muslimin juga diingatkan agar lebih menjauhi perbuatan aniaya pada bulan
itu.
Dalam
menafsirkan ayat ini, Imam At-Thabari dalam Tafsirnya mengutip atsar dari Ibnu
Abbas r.a. : “Allah menjadikan bulan-bulan ini sebagai bulan-bulan suci,
mengagungkan kehormatannya dan menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan ini
menjadi lebih besar dan menjadikan amal shalih pada bulan ini juga lebih
besar.”
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah,
Keutamaan kedua dari bulan Muharam adalah nilai historis bulan ini sebagai bulan hijrah. Yang seharusnya kaum muslimin mengambil semangat hijrah itu dalam kehidupannya.
Keutamaan kedua dari bulan Muharam adalah nilai historis bulan ini sebagai bulan hijrah. Yang seharusnya kaum muslimin mengambil semangat hijrah itu dalam kehidupannya.
Sungguh,
hijrah merupakan perjuangan monumental yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan
para sahabatnya. Mereka rela meninggalkan segala harta, termasuk rumah dan
perabotnya, menuju Yatsrib yang kemudian dikenal sebagai Madinah. Mereka rela
meninggalkan tanah air menuju tanah yang tidak jelas peluang bisnis maupun
ladang pekerjaan di sana. Bahkan lebih dari itu, dengan hijrah tidak sedikit
para sahabat yang mempertaruhkan nyawa mereka. Termasuk Rasulullah SAW dan Abu
Bakar, yang dikejar dan diburu hidup atau mati.
Tanpa
hijrah, mungkin tidak ada peradaban Islam yang dimulai Rasulullah dari Madinah.
Tanpa hijrah, mungkin tidak akan ada kemenangan demi kemenangan yang diraih
Rasulullah dan para sahabatnya hingga mampu memfutuhkan Makkah dan menyebarkan
Islam ke seluruh jazirah Arab. Hingga sekarang Islam dipeluk oleh lebih dari
1,2 milyar penduduk bumi.
Karena
itulah, ketika Umar bin Khatab hendak menentukan tahun baru Islam, beliau
memilih Muharam sebagai bulan pertama. Hijrah yang diambil sebagai titik tolak
peradaban Islam. Maka kalender Islam pun disebut sebagai kalender hijriyah.
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,..............................
Lalu bagaimana kita mengambil ibrah dari peristiwa hijrah yang terjadi pada bulan Muharam 1433 tahun yang lalu? Sedangkan Rasulullah telah mensabdakan,
Lalu bagaimana kita mengambil ibrah dari peristiwa hijrah yang terjadi pada bulan Muharam 1433 tahun yang lalu? Sedangkan Rasulullah telah mensabdakan,
لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ
Tidak ada hijrah setelah futuhnya Makkah (HR. Bukhari)
Tidak ada hijrah setelah futuhnya Makkah (HR. Bukhari)
Perlu
diketahui, bahwa maksud hadits Rasulullah SAW itu adalah, tidak lagi wajib
hijrah dari Makkah ke Madinah setelah futuhnya Makkah. Karena tidak ada
kewajiban untuk hijrah dari negeri Muslim.
Yang
perlu dilakukan adalah, ketika kita hidup di sebuah tempat yang tidak islami,
yang membahayakan agama kita, keluarga dan anak-anak kita, saat itulah kita dianjurkan
hijrah ke tempat yang lebih kondusif sehingga kita bisa menjalankan Islam
dengan baik.
Sedangkan semangat
hijrah yang lebih luas adalah seperti sabda Rasulullah SAW:
عَنْهُ اللَّهُ نَهَى مَا هَجَرَ مَنْ الْمُهَاجِرُ
Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah (HR. Bukhari)
Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah (HR. Bukhari)
Inilah
hakikat hijrah, inilah semangat hijrah, dan inilah kesempatan bagi setiap
muslim: hijrah adalah meninggalkan larangan Allah SWT. Maka ketika kita
berusaha beralih dari kemaksiatan menuju ketaatan, itu adalah hijrah. Ketika
kita berusaha meninggalkan kezaliman menuju keadilan, itu adalah hijrah. Ketika
kita berusaha mengubah hidup kita dari kejelekan menjadi kebaikan, itu adalah
hijrah.
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Kemuliaan ketiga dari bulan Muharam adalah, disunnahkannya puasa tasu’a dan ayura pada bulan itu. Bahkan puasa tasu’a dan asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda
:
الْمُحَرَّمُ اللَّهِ شَهْرُ رَمَضَانَ بَعْدَ
الصِّيَامِ أَفْضَلُ
Puasa yang paling mulia setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)
Puasa yang paling mulia setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)
Secara khusus,
Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan puasa asyura dalam sabdanya :
الْمَاضِيَةَ السَّنَةَ يُكَفِّرُ فَقَالَ عَاشُورَاءَ
يَوْمِ صَوْمِ عَنْ سُئِلَ
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Sedangkan mengenai puasa
tasu’a, Rasulullah berazam untuk menjalankannya, meskipun beliau tidak sempat
menunaikan karena wafat sebelum Muharam tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan
puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah SAW :
التاسع يوم صمنا المقبل العام
كان إذا
Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesemblan). (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’)
Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesemblan). (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’)
Demikian
sebagian dari keutamaan bulan Muharam, semoga kita dimudahkan Allah SWT untuk
mengambil ibrah dan menggapai keutamaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar