Langsung ke konten utama

HATIMU MATI KARENA SEPULUH HAL

Ibrahim bin Adham – rahimahullah – lewat di pasar Bashrah. Maka manusia berkumpul mendatanginya, seraya bertanya kepadanya, “Wahai Abu Ishaq, kenapa kami berdoa namun doa kami tidak dikabulkan? “
Ibrahim bin Adham menjawab : “Karena hati kalian telah MATI disebabkan oleh 10 hal.” Mereka bertanya, “Apakah sepuluh hal itu? “
Beliau menjawab :
  1. Kalian mengenal Allah, namun KALIAN TIDAK MAU MENUNAIKAN HAK-NYA.
  2. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian kalian TINGGALKAN SUNNAHNYA.
  3. Kalian membaca al-Qur’an, namun kalian TIDAK MENGAMALKANNYA.
  4. Kalian memakan nikmat Allah, namun kalian TIDAK MENUNAIKAN SYUKUR ATASNYA.
  5. Kalian telah menyatakan bahwa Syaithan adalah musuh kalian, tapi KALIAN MENYETUJUI (perintah dan keinginan)nya.
  6. Kalian meyakini bahwa al-Jannah adalah haq (pasti adanya), namun kalian TIDAK BERAMAL untuk mempersiapkannya.
  7. Kalian meyakini bahwa neraka adalah haq (pasti adanya), namun kalian TIDAK MAU LARI DARINYA.
  8. Kalian meyakini bahwa kematian adalah haq (pasti adanya), namun kalian TIDAK MAU BERSIAP DIRI MENGHADAPINYA.
  9. Bangun tidur, kalian sibuk dengan aib orang lain dan lupa akan aib-aib kalian sendiri.
  10. Kalian menguburkan jenazah, namun kalian TIDAK MENGAMBIL PELAJARAN DARINYA.”

Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlihi 2/12

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demokrasi di Indonesia

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada masa Orde lama, Semejak diberlakukan kembali UUD 1945 dengan dikeluarkannya dekrit Presiden 5 juli 1959 maka berlakulah kembali demokrasi pancasila. Berlakunya demokrasi pancasila tidak berlangsung lama, karena semenjak pemerintahan Orde lama yang berkuasa dari april 1965 – 10 maret 1966 berlaku demokrasi terpimpin berdasar TAP MPRS. No. VIII/MPRS/1965. Pada masa Orde Baru Presiden begitu dominan baik dalam sufra maupun infra struktur politik. Akibatnya bannyak terjadi manipulasi politik seperti kebulatan tekakad atasnama rakyat, suburnya praktek KKN sehingga Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Pada masa Orde Reformasi Pelaksanaan demokrasi pancasila pada masa reformasi telah banyak memberi ruang gerak kepada Parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk MPR, DPR mengawasi dan mengontrol pemerintah secara kritis, sehingga dua kepala Negara tidak dapat melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabata...

Sosio Drama Proses Perumusan Dasar Negara (Darus Razka)

SIDANG BPUPKI 1    TOKOH : Dr. Radjiman Widyodiningrat , Mohammad Yamin, Kh. Wahid Hasyim, Soepomo, Ir. Soekarno, Mohamad Hatta, Ahmad Soebardjo, Narator   29 Mei 1945   Pada akhir tahun 1944, Jepang terdesak oleh sekutu, karena merasa keberadaannya terancam, maka Jepang memberikan janji kemerdekaannya kepada Indonesia. Sebagai tindak lanjut janji tersebut, maka dibentuklah BPUPKI pada tanggal 1 maret 1945 oleh letnan jendra Kumakichi Harada yang bertujuan mempelajari dan menyelidiki hal hal penting yang berkaitan pembentukan negara merdeka. Dr. Radjiman Widyodiningrat dilantik sebagai ketua dan sebagai wakilnya adalah Ichibangase Yosio (Jepang) dan Soeroso (Indonesia). BPUPKI pun mengadakan sidang pada tanggal 29 mei- 1 juni 1945. Tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang pertama sekali atas usulan Dr.Radjiman Widyodiningrat untuk membahas dasar negara. Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin memulai mengeluarkan pendapatnya mengenai dasar negara. (P...