Langsung ke konten utama

Merasa Baikkah kita......

*JANGAN MERASA DIRI BAIK

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita solat cukup 5 waktu serta tepat pada waktunya.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita bersedekah setiap hari malah lebih banyak nilai disedekahkan.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun hari-hari kita nasihat dan tegur orang lain yang berbuat silap.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita sudah pakai jubah, bersorban, bertutup litup menutup aurat dengan sempurna.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap malam kita jaga solat Tahajjud, Witir, Hajat dan amalan sunat lain.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun hari-hari kita ke masjid atau surau untuk beribadah dan menambah ilmu.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap saat kita update status berunsur nasihat dan dakwah.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap masa kita menolong orang lain.

*Allah berfirman didalam al-Quran, surah an-Najm ayat 32:*

فلا تُزٓكُّوْا آنْفُسٓكُمْ هُوٓ آعْلٓمُ بِمٓنْ اتّٓقٓى

*_"Janganlah kamu menganggap diri kamu suci (orang baik) karena Allah-lah yang lebih mengetahui siapa yang benar-benar bertaqwa_*

Sayyidatina Aisyah (ra) ditanya orang *"Siapakah orang yang buruk?" dijawab olehnya "yaitu orang yang merasa dirinya baik". Beliau ditanya lagi "Siapakah orang yang baik?", maka dijawab "yaitu orang yang merasa dirinya buruk"*.

*_JANGAN MERASA DIRI KITA LEBIH BAIK DARIPADA ORANG LAIN._*

Karena kita takkan pernah tahu dimanakah dan bilakah saat *HATI* kita *IKHLAS* melakukan amalan-amalan soleh, menasihati orang serta beramal ibadah lain yang bakal diterima oleh Allah Swt.

*Kita tak tahu amal manakah yang Allah terima.*

_Selalu letakan diri kita dalam keadaan;_

*_"Aku banyak kekurangan dan kelemahan, semua orang lain lebih baik dari aku karena hati manusia masing-masing hanya diketahui Allah"_*.

*_"Akulah yang paling buruk dikalangan manusia. Aku sedang perbaiki diriku dan cuba bantu orang lain untuk menjadi lebih baik"_*.

Karena Allah hanya memandang tepat pada *HATI* hambaNya. Tidak merasa diri sebagai orang baik hendaklah ada sehingga dia menghembuskan nafas yang terakhir.

Wujud *KEIKHLASAN* atau sekadar penuh *RIAK* dan *HASAD*. Jadi, laksanakanlah sesuatu kebaikan hanya karena mengharapkan *REDHA ALLAH*. Karena orang yang terus beramal sambil memperbaiki dan memeriksa niatnya akan ditarbiah oleh Allah akan hatinya.

Dengan cara ini, seseorang itu akan melatih dirinya untuk bersifat *TAWADHU'* dan *menjauhkan dirinya dari penyakit UJUB (merasa kagum terhadap diri sendiri) dan TAKABBUR*.

_Di samping itu, kita sentiasa berusaha memperbaiki diri sendiri serta orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang._

Hanya Allah yang akan terus beri kita *PETUNJUK* serta *JALAN KEBENARAN*.

آمِــــــــيْنَ آللّــــــــهُمَّ آمِــــــــيْنَ

Komentar

  1. Syukron atas tausyiahnya Akh,
    Jangan merasa diri paling baik, namun senantiasalah berbuat baik, karena kebaikan itu adalah keajaiban Alloh SWT yang tercipta melalui para Hamba-HambaNya yang tawadhu dan soleh/solehah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demokrasi di Indonesia

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada masa Orde lama, Semejak diberlakukan kembali UUD 1945 dengan dikeluarkannya dekrit Presiden 5 juli 1959 maka berlakulah kembali demokrasi pancasila. Berlakunya demokrasi pancasila tidak berlangsung lama, karena semenjak pemerintahan Orde lama yang berkuasa dari april 1965 – 10 maret 1966 berlaku demokrasi terpimpin berdasar TAP MPRS. No. VIII/MPRS/1965. Pada masa Orde Baru Presiden begitu dominan baik dalam sufra maupun infra struktur politik. Akibatnya bannyak terjadi manipulasi politik seperti kebulatan tekakad atasnama rakyat, suburnya praktek KKN sehingga Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Pada masa Orde Reformasi Pelaksanaan demokrasi pancasila pada masa reformasi telah banyak memberi ruang gerak kepada Parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk MPR, DPR mengawasi dan mengontrol pemerintah secara kritis, sehingga dua kepala Negara tidak dapat melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabata...

Sosio Drama Proses Perumusan Dasar Negara (Darus Razka)

SIDANG BPUPKI 1    TOKOH : Dr. Radjiman Widyodiningrat , Mohammad Yamin, Kh. Wahid Hasyim, Soepomo, Ir. Soekarno, Mohamad Hatta, Ahmad Soebardjo, Narator   29 Mei 1945   Pada akhir tahun 1944, Jepang terdesak oleh sekutu, karena merasa keberadaannya terancam, maka Jepang memberikan janji kemerdekaannya kepada Indonesia. Sebagai tindak lanjut janji tersebut, maka dibentuklah BPUPKI pada tanggal 1 maret 1945 oleh letnan jendra Kumakichi Harada yang bertujuan mempelajari dan menyelidiki hal hal penting yang berkaitan pembentukan negara merdeka. Dr. Radjiman Widyodiningrat dilantik sebagai ketua dan sebagai wakilnya adalah Ichibangase Yosio (Jepang) dan Soeroso (Indonesia). BPUPKI pun mengadakan sidang pada tanggal 29 mei- 1 juni 1945. Tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang pertama sekali atas usulan Dr.Radjiman Widyodiningrat untuk membahas dasar negara. Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin memulai mengeluarkan pendapatnya mengenai dasar negara. (P...