Bangunlah
Pagi-pagi agar benar-benar hidup
Oleh: Darus.....
Umar bin Khotob R.A selalu menghidupkan malamnya
dengan sholat malam dan membaca tilawah Al-Qur’an. Hingga ketika subuh
menjelang, ia membangunkan keluarga dan anak-anaknya untuk mempersiapkan diri sholat subuh berjamaah seraya
membaca ayat Q.S Thoha ; 132
Wa mur ahlaka bisholaati wasthobir
‘alaihaa.....
Dan
perintahkanlah keluargamu untuk sholat dan bersabarlah
atas hal itu
Dahulu orang tua kita sering berujar “nak bangunlah
pagi-pagi, jangan bangun kesiangan kesiangan nanti rezekimu dipatok ayam”. Begitulah
kalimat kiasan yang biasa dilontarkan para orang tua kita dilihatnya matahari
telah terbit sementara sang anak belum juga beranjak dari tempat tidurnya.
Nasihat itu secara maknawi ada benarnya, sebab justru diwaktu pagi itulah
banyak terkandung kebaikan dan keberkahan. Hal itu sejalan dengan Do’a
Rasululloh SAW “ Ya Alloh berkahilah umatku yang biasa bangun pagi” H.R Ahmad
Baihaqi, Ibnu Hiban
Menarik memang ketika agama Islam yang Agung ini
membahas masalah yang dianggap sepele oleh kebanyakan orang; soal bangun pagi,
justru dari sisi inilah semakin nampak keindahan, kelengkapan dan kebenaran.
Karena tidak ada perintah dalam Islam yang tidak mengandung makna yang agung,
sebagaimana tidak ada larangan dalam islam yang tidak mengandung bahaya.
Maka, ada beberapa keutamaan bangun pagi berikut ini
kiranya dapat memotivasi kita dan keluarga untuk mengambil keberkahan dipagi
hari :
Pertama; Pahala
yang banyak di balik ibadah pagi.
Seorang muslim memiliki kewajiban-kewajiban ibadah
dipagi hari, semuanya akan menjadi deposito di akhirat kelak, dimana saat tidak
ada yang menolong kecuali amal kita. Ada sholat subuh yang seperti dijelaskan
Rasululloh SAW sholat tersebut disaksikan para malaikat, ada juga sholat dua
rokaat sebelum subuh yang juga memiliki keutamaan luar biasa, siapa yang
mengerjakannya mendapat kebaikan sebesar dunia dan isinya. Saking besar
pahalanya sunnah yang satu ini. Rasul tidak pernah meninggalkannya walaupun
beliau sedang safar. Padahal sholat sunnah yang lain tidak beliau kerjakan
ketika beliau dalam perjalanan. Kemudian bila ditambah dengan Qiamullail
sebelumnya, sungguh suatu keutamaan yang tidak ternilai harganya. Suatu
keindahan malam dengan ketenangannya, disaat seorang hamba menengadahkan
tangannya kelangit bermunajat kepada Dzat Yang Maha Kuasa, mengadukan segala
kelemahannya dihadapan keagungan dan kesucian Alloh Azzawajala sang Pencipta.
Inilah kenikmatan yang pernah diungkapkan oleh Umar Bin Khotob R.A “kalaulah
bukan 3 hal aku tidak suka hidup di dunia ini; tilawah, Sholat malam, berkumpul
dengan saudara saudara seperjuangan” Bukan hanya itu bahkan rasul menjadikan
salah satu tiket untuk masuk surga.
keDua;
Terbukanya Pintu Rizki
Rasululloh bersabda; kalau kalian bertawakal dengan
sebenar-benarnya tawakal, kalian akan diberi Rezeki sebagaimana Alloh memberi
rezeki kepada burung, yang keluar dipagi hari dengan perut kosong dan pulang
dimalam hari dengan perut kenyang”(HR Tirmidzi Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu
Hiban)
Hadist tersebut menjelaskan bahwa, salah satu bentuk
tawakal adalah berangkat bekerja dipagi hari layaknya seekor burung, ditengah
persaingan hidup yang semakin terjal, semakin sempitnya kesempatan lapangan
kerja, maka bangun pagi merupakan bagian dari solusi. Mulai kecepatan dalam
menangkap peluang hingga keberkahan yang sering tak disadari.
Melihat pentingnya bangun pagi, Imam Tirmidzi dalam
kitab sunahnya memberi nama salah satu babnya yaitu Keutamaan pagi untuk
perdagangan. Kemudian ia menyitir hadist “ Shokr adalah seorang pedagang, ia
selalu mengirim barang dagangannya di pagi hari, maka berkembanglah dagangannya
dania menjadi hartawan..
Ke Tiga; Udara
Pagi Yang masih Segar
Bukan hal yang baru lagi dan hal aneh bagi kita, bahwa
subuh hari adalah saat yang tepat untuk menghirup udara segar, dimana belum
banyak kendaraan lalu lalang, tak nampak jejalan manusia dengan aroma yang
semakin menambah sempit pernafasan, kesegaran udara pagi yang dihisap
dalam-dalam terasa menguras kerak-kerak asap dan polusi yang kita hisap
kemarin. Jadi pola hidup tertib denga bangun pagi bisa menjadi terapi serta
menjaga stamina dan kesehatan. Saat pagi merupakan waktu yang tepat untuk
menghayati ke agungan Alloh dengan memperhatikan alam semesta, rasululloh
sendiri selepas sholat malam selalu keluar dari rumahnya dan melihat ke langit
sambil membaca Firman Alloh ;
ROBBANA MAA KHOLAQTA HADZAA BATHILA SUBHAANAKA FAQINA
‘ADZA BANNAR.
“Ya Alloh tidaklah sia-sia apa yang telah kau ciptakan
ini, Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari api neraka (QS. Ali Imron; 191)
Dengan kesegaran udara pagi, kesibukan belum menumpuk
aktifitas rutin belum dimulai dan otak baru saja diistirahatkan semalam penuh,
detik-detik pagi begitu mahal untuk mereka yang ingin cepat menghafal dan
menuntut ilmu, rasakanlah bedanya ketika Anda membacanya di waktu laindemikian
juga dengan menghafal di pagi hari, jauh berbeda di waktu lain.
Imam Syafi’i memulai aktifita ilmu dengan para
santrinya sejak selesai dari Sholat subuh hingga matahari meninggi. Para
penghafal al-qur’an dan para ahli ilmu juga menjadikan momen subuh sebagai
waktu yang mahal untuk mengulang hafalannya.
Bangun Pagi memang gampang-gampang susah, mungkin kita
menjadi gampang bangun kalau ada pertangdingan sepak bola atau esok pagi-pagi
harus berangkat rekreasi, tapu kalo untuk sholat subuh tapat waktu? Banyak yang
tetap mendengkur apalagi sholat tahajud/ padahal waktunya itu, itu juga
pisiknya juga sama, kenapa bisa menjadi beda? Salah satu jawabannya karena kita
banyak berbuat DOSA..
Suatu hari seorang laki-laki datang menemui Hasan Al
Basyari, Ia mengadukan mengapa dirinya susah bangun malam “wahai Hasan
Al-Basyari, aku ingin bangun malam, di dekat tempat tidurku telah kusiapkan
bejana untuk berwudhu tapi aku tetap tidak bisa bangun ? Hasan Al-Basyari
menjawab karena dosa-dosamu telah mengikat dirimu
</
Tidak ada komentar:
Posting Komentar